
IDNEWSUPDATE.COM - Ubi ungu menjadi sorotan terkait konsumsinya bagi penderita diabetes karena kandungan gula alaminya. Pertanyaan mendasar adalah apakah sayuran berwarna ungu ini aman bagi mereka yang harus menjaga kadar gula darah tetap stabil?
Bagi individu dengan diabetes, pemilihan makanan yang cermat sangat krusial. Hal ini mencakup jenis makanan, kuantitas sajian, metode pengolahan, serta profil nutrisinya.
Ubi ungu dikenal sebagai sumber karbohidrat yang berpotensi memengaruhi kadar glukosa darah. Namun, dampak ini sangat bergantung pada cara pengolahannya dan jumlah yang dikonsumsi.
Penderita diabetes dapat mengonsumsi ubi ungu dengan aman, bahkan dapat memberikan manfaat kesehatan, asalkan porsinya dibatasi dan diolah dengan cara yang tepat.
Panduan Mengonsumsi Ubi Ungu untuk Penderita Diabetes
Metode memasak ubi ungu yang paling dianjurkan untuk penderita diabetes adalah direbus atau dikukus. Cara ini membantu menjaga indeks glikemik (IG) ubi tetap rendah. Penting untuk tidak membuang kulit ubi saat direbus atau dikukus karena kulit tersebut kaya akan serat yang berkontribusi dalam memperlambat penyerapan gula ke dalam aliran darah.
American Diabetes Association merekomendasikan agar porsi makanan berkarbohidrat seperti ubi tidak melebihi seperempat piring, atau setara dengan sekitar setengah cangkir ubi matang per sajian makan. Untuk menyeimbangkan asupan, ubi ungu sebaiknya dikombinasikan dengan sumber protein dan sayuran lainnya.
Dalam laman Very Well Health disebutkan bahwa ubi ungu merupakan sumber karbohidrat yang bisa meningkatkan glukosa darah. Namun, nilai indeks glikemiknya (IG) dapat berubah tergantung cara memasak. Ubi ungu yang direbus cenderung menurunkan IG, sementara dipanggang atau digoreng dapat meningkatkannya. Menambahkan sedikit lemak sehat, seperti minyak zaitun, pada ubi yang dikukus juga dapat membantu memperlambat lonjakan gula darah.
Ubi ungu kaya akan berbagai nutrisi penting, termasuk vitamin C, vitamin A, vitamin B6, serat, magnesium, dan zinc, yang semuanya berkontribusi pada kesehatan tubuh secara keseluruhan.
Jika Anda merasa kesulitan dalam mengatur porsi atau pola makan, sangat disarankan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi agar mendapatkan panduan yang sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.