
IDNEWSUPDATE.COM -
Menurut Kepala Negara, situasi di wilayah terdampak terus dipantau dan kini kondisi dinilai sudah cukup baik. Ia menekankan bahwa status bencana tidak perlu ditingkatkan karena langkah-langkah penanggulangan telah berjalan dengan efektif di lapangan.
Dalam kesempatan tersebut, Prabowo juga tidak memberikan instruksi tambahan spesifik kepada Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) maupun Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas). Hal ini karena, menurutnya, kedua institusi tersebut telah memiliki standar operasional prosedur (SOP) yang memadai dan siap diimplementasikan.
"Kita monitor terus. Saya kira situasi membaik, saya kira kondisi yang sekarang ini sudah cukup," ujar Prabowo. Ia menambahkan, "Enggak. Mereka sudah punya SOP, punya protap, ya kita sekarang apa yang dibutuhkan kita kerahkan."
Prioritas Bantuan dan Antisipasi Masa Depan
Dari peninjauannya di Tapanuli Tengah, Prabowo mengidentifikasi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak yang harus segera disalurkan. Prioritas utama saat ini adalah pengiriman bantuan, terutama bahan bakar minyak (BBM) yang krusial, serta pemulihan aliran listrik.
"Sekarang prioritas bagaimana bisa segera kirim bantuan-bantuan yang harus diperlukan, terutama BBM yang sangat penting, listrik sebentar lagi saya kira bisa dibuka semuanya, BBM tadi yang dilaporkan ke saya sangat penting ada berapa desa yang terisolasi insyaAllah kita bisa tembus," jelasnya. Ia juga mengungkapkan rasa syukur atas membaiknya cuaca, dengan perkiraan bahwa kondisi terburuk telah berlalu.
Prabowo berharap kejadian di Sumatra ini menjadi pelajaran berharga bagi daerah lain untuk meningkatkan kesiapsiagaan menghadapi dampak bencana alam. "Pemerintahan harus benar-benar berfungsi menjaga lingkungan, mengantisipasi kondisi di masa depan mungkin yang di daerah-daerah juga semuanya harus siap menghadapi kondisi yang perubahan iklim yang berpengaruh," pungkasnya, menekankan pentingnya peran pemerintah daerah dalam mitigasi bencana dan adaptasi perubahan iklim.