IDNEWSUPDATE.COM - Peran komunikasi pimpinan dinilai menjadi faktor kunci dalam meningkatkan motivasi dan kinerja sumber daya manusia (SDM) di dalam organisasi. Hal tersebut mengemuka dalam kajian akademik yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, Ria Dara Karisma (1152400035), dalam mata kuliah Komunikasi Organisasi kelas A.
Ria Dara Karisma menilai bahwa komunikasi pimpinan tidak hanya berfungsi sebagai sarana penyampaian instruksi, tetapi juga sebagai instrumen strategis untuk membangun kepercayaan, loyalitas, serta semangat kerja anggota organisasi. Menurutnya, pimpinan yang mampu berkomunikasi secara terbuka, jelas, dan empatik cenderung lebih berhasil dalam mendorong kinerja SDM secara berkelanjutan.
“Komunikasi pimpinan yang efektif dapat menciptakan iklim kerja yang positif. Ketika karyawan merasa didengar dan dihargai, motivasi kerja mereka meningkat dan berdampak langsung pada kualitas kinerja,” ujar Ria Dara Karisma saat memaparkan hasil kajiannya.
Pandangan tersebut sejalan dengan penjelasan Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A., dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya. Ia menegaskan bahwa komunikasi organisasi tidak dapat dilepaskan dari peran pimpinan sebagai komunikator utama. Menurutnya, kegagalan komunikasi di tingkat pimpinan sering kali menjadi sumber konflik internal dan menurunnya produktivitas.
“Pimpinan harus memahami bahwa setiap pesan yang disampaikan memiliki dampak psikologis bagi bawahan. Komunikasi yang bersifat satu arah dan otoriter cenderung melemahkan motivasi, sementara komunikasi partisipatif justru memperkuat kinerja tim,” jelas Widiyatmo.
Selain itu, berdasarkan pandangan sejumlah pakar komunikasi organisasi yang dibahas dalam perkuliahan, kepemimpinan komunikatif juga menuntut kemampuan mendengarkan secara aktif dan memberikan umpan balik yang konstruktif. Hal ini dinilai penting agar anggota organisasi merasa dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan dan memiliki rasa kepemilikan terhadap tujuan bersama.
Ria Dara Karisma menambahkan bahwa dalam konteks organisasi modern, terutama di era digital, pola komunikasi pimpinan perlu menyesuaikan diri dengan perkembangan teknologi tanpa menghilangkan nilai-nilai humanis. Komunikasi melalui media digital, menurutnya, harus tetap menjaga kejelasan pesan dan etika agar tidak menimbulkan kesalahpahaman.
Dengan demikian, peran komunikasi pimpinan tidak hanya menentukan arah organisasi, tetapi juga menjadi fondasi dalam membangun motivasi dan kinerja SDM. Pendekatan komunikasi yang tepat diyakini mampu menciptakan organisasi yang adaptif, produktif, dan berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia secara berkelanjutan.
