IDNEWSUPDATE.COM - Komunikasi organisasi memiliki peran strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), khususnya dalam membangun koordinasi, loyalitas, serta efektivitas kerja di dalam sebuah lembaga. Hal tersebut menjadi pembahasan utama dalam kajian akademik yang dilakukan oleh mahasiswa Ilmu Komunikasi kelas A, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi, M. Iqbal Kurniawan (1152400003),
menilai bahwa komunikasi organisasi bukan sekadar proses penyampaian pesan,
melainkan fondasi dalam membentuk budaya kerja dan meningkatkan kompetensi
individu dalam organisasi. Menurutnya, tanpa sistem komunikasi yang
terstruktur, pengembangan SDM akan berjalan tidak optimal.
“Komunikasi organisasi berfungsi sebagai penghubung antara
kebijakan pimpinan dengan pelaksana di lapangan. Ketika pesan tidak
tersampaikan dengan jelas, maka kualitas kerja SDM juga akan terdampak,” ujar
M. Iqbal Kurniawan saat menyampaikan pandangannya dalam diskusi kelas.
Sejalan dengan hal tersebut, Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A.,
dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNTAG Surabaya, menjelaskan bahwa komunikasi
organisasi memiliki peran vital dalam membentuk pemahaman bersama, meningkatkan
motivasi kerja, serta menumbuhkan rasa tanggung jawab pada setiap anggota
organisasi.
“Organisasi yang memiliki pola komunikasi terbuka dan dua
arah cenderung lebih adaptif dan produktif. SDM di dalamnya merasa dihargai,
sehingga terdorong untuk terus berkembang,” ungkap Widiyatmo.
Berdasarkan kajian akademik, komunikasi organisasi yang
efektif mampu meningkatkan kualitas SDM melalui proses sosialisasi nilai
organisasi, penyamaan persepsi, serta penguatan kerja sama tim. Hal ini berlaku
tidak hanya di lingkungan perkantoran, tetapi juga dalam organisasi berbasis
komunitas dan sektor lapangan.
Menurut pengamatan mahasiswa, penerapan komunikasi
organisasi dapat dianalogikan seperti proses kerja di sawah, di mana setiap
peran memiliki fungsi yang saling berkaitan. Petani, pengairan, dan waktu tanam
harus terkoordinasi dengan baik agar menghasilkan panen yang optimal. Tanpa
komunikasi dan koordinasi, hasil yang diperoleh tidak akan maksimal.
Pungkasnya, komunikasi organisasi merupakan elemen mendasar
dalam meningkatkan kualitas SDM, baik di lingkungan akademik, organisasi
formal, maupun sektor lapangan seperti pertanian. Dengan komunikasi yang
terarah dan berkesinambungan, organisasi diharapkan mampu menumbuhkan SDM yang
kompeten, produktif, dan berdaya saing.
