IDNEWSUPDATE.COM - Kemampuan berbicara di depan publik atau public speaking menjadi salah satu keterampilan penting yang perlu dikuasai generasi Z, khususnya mahasiswa, di tengah perkembangan komunikasi digital yang semakin pesat. Keterampilan ini tidak hanya berperan dalam konteks akademik, tetapi juga menjadi modal utama dalam dunia kerja, organisasi, dan kehidupan sosial.
Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, Chelsea Putri Hardiyovi (1152400015), menilai bahwa public speaking merupakan bagian tak terpisahkan dari proses pembentukan kepercayaan diri generasi muda. Menurutnya, Gen Z kerap aktif di ruang digital, namun belum seluruhnya memiliki keberanian dan kemampuan menyampaikan gagasan secara sistematis dan meyakinkan di ruang publik. Kondisi ini berpotensi menimbulkan kesenjangan antara kemampuan berekspresi di media sosial dan kemampuan komunikasi lisan secara langsung.
Dalam perspektif akademik, Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A., dosen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UNTAG Surabaya, menegaskan bahwa public speaking bukan sekadar keterampilan teknis berbicara, melainkan bagian dari kompetensi komunikasi yang mencakup penguasaan pesan, pemahaman audiens, serta etika berkomunikasi. Ia menekankan bahwa mahasiswa perlu dilatih untuk mampu menyampaikan pesan secara jelas, terstruktur, dan bertanggung jawab, terutama di tengah derasnya arus informasi yang kerap memicu misinterpretasi.
Fenomena ini juga terlihat di lingkungan kampus, khususnya pada mahasiswa kelas G Ilmu Komunikasi UNTAG Surabaya, yang dituntut aktif berdiskusi, presentasi, dan berargumentasi secara kritis. Aktivitas tersebut menjadi ruang latihan nyata bagi mahasiswa untuk mengasah keberanian, mengelola rasa gugup, serta membangun kejelasan berpikir melalui komunikasi lisan.
Chelsea Putri Hardiyovi menambahkan bahwa penguasaan public speaking dapat membantu Gen Z menyuarakan gagasan secara konstruktif, baik dalam forum akademik maupun sosial. Menurutnya, kemampuan ini penting agar generasi muda tidak hanya menjadi konsumen informasi, tetapi juga mampu menjadi komunikator yang berpengaruh dan bertanggung jawab.
Dengan demikian, public speaking menjadi kebutuhan mendasar bagi Gen Z dalam menghadapi tantangan era digital. Dukungan dari lingkungan akademik, dosen, serta ruang-ruang diskusi yang sehat dinilai berperan besar dalam membentuk generasi muda yang komunikatif, kritis, dan siap berkontribusi bagi masyarakat luas.
