Mahasiswa UNTAG Surabaya Tekankan Peran Public Speaking dalam Membangun Kepercayaan Diri



IDNEWSUPDATE.COM -  Kemampuan public speaking dinilai menjadi salah satu faktor penting dalam membangun kepercayaan diri mahasiswa, khususnya di lingkungan akademik dan sosial. Hal tersebut disampaikan oleh Anita Aprillia Wulansari (1152400005), mahasiswa Ilmu Komunikasi Kelas G Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas 17 Agustus 1945 (UNTAG) Surabaya, dalam pembahasan akademik mengenai pengembangan diri mahasiswa.

 Menurut Anita, public speaking bukan sekadar kemampuan berbicara di depan umum, melainkan proses pembentukan mental, keberanian, serta kemampuan mengelola rasa gugup. “Kepercayaan diri tidak muncul secara instan. Melalui latihan public speaking yang berkelanjutan, mahasiswa belajar mengenali potensi diri, mengelola emosi, dan menyampaikan gagasan secara terstruktur,” ujarnya.

 Ia menjelaskan bahwa dalam konteks perkuliahan, public speaking memiliki peran strategis, terutama saat presentasi, diskusi kelas, hingga kegiatan organisasi. Mahasiswa yang terbiasa berbicara di depan umum cenderung lebih percaya diri dalam menyampaikan pendapat serta berani mengambil peran aktif dalam berbagai forum. “Public speaking melatih kita untuk berpikir kritis sekaligus berani tampil,” tambah Anita.

Pandangan tersebut sejalan dengan pemaparan Drs. Widiyatmo Ekoputro, M.A., dosen Ilmu Komunikasi FISIP UNTAG Surabaya. Menurutnya, kepercayaan diri merupakan modal dasar dalam komunikasi yang efektif. “Public speaking adalah sarana pembelajaran komunikasi intrapersonal dan interpersonal. Mahasiswa dilatih untuk memahami diri sendiri sebelum mampu meyakinkan orang lain,” jelasnya.

 Widiyatmo menekankan bahwa praktik public speaking di ruang kelas seharusnya tidak hanya berorientasi pada aspek teknis berbicara, tetapi juga pada pembentukan karakter. “Ketika mahasiswa diberi ruang untuk berbicara dan tidak takut melakukan kesalahan, di situlah kepercayaan diri tumbuh,” ungkapnya.

Sementara itu, dosen komunikasi lainnya di lingkungan FISIP UNTAG Surabaya menilai bahwa public speaking juga berkontribusi pada kesiapan mahasiswa menghadapi dunia kerja. Berdasarkan pengamatan akademik, mahasiswa yang aktif dalam kegiatan presentasi dan diskusi cenderung lebih siap menghadapi wawancara kerja maupun dinamika profesional. “Kemampuan menyampaikan ide dengan jelas dan percaya diri menjadi nilai tambah yang signifikan,” ujar salah satu dosen pengampu mata kuliah komunikasi.

Berdasarkan kajian akademik dan pengalaman mahasiswa, penguatan public speaking dinilai perlu terus dikembangkan melalui metode pembelajaran yang partisipatif. Diskusi kelompok, simulasi presentasi, dan forum debat menjadi sarana efektif untuk melatih keberanian berbicara sekaligus membangun kepercayaan diri.

 Melalui pembahasan ini, Anita Aprillia Wulansari menegaskan bahwa public speaking bukan hanya kebutuhan akademik, tetapi juga bekal penting dalam kehidupan sosial dan profesional. “Kepercayaan diri yang dibangun sejak bangku kuliah akan menjadi fondasi kuat bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di masa depan,” pungkasnya.