
Rasa kantuk setelah makan dapat dipicu oleh beberapa faktor. Porsi makan yang berlebihan, kelelahan, serta konsumsi makanan tinggi gula dan karbohidrat menjadi penyebab utamanya. Tubuh secara alami merespons perubahan kimiawi ini dengan meningkatkan hormon serotonin dan melatonin, yang memicu relaksasi dan rasa kantuk.
Sebuah studi dalam Translational Medicine Communications (2021) menjelaskan bahwa asupan karbohidrat, protein, dan lemak dapat memicu peningkatan kadar insulin. Hal ini mendorong asam amino triptofan naik ke otak, yang kemudian memproduksi serotonin. Beberapa makanan seperti pisang dan oat juga diketahui dapat merangsang pelepasan melatonin.
Untuk mengatasi rasa kantuk pasca makan siang, berikut adalah beberapa cara praktis yang bisa Anda terapkan:
Tips Cerdas Melawan Kantuk Siang Hari
Mulailah dengan gerakan ringan seperti berjalan kaki selama 10-15 menit atau melakukan peregangan di meja kerja untuk melancarkan aliran darah dan suplai oksigen ke otak. Mengunyah permen karet juga dapat merangsang aliran darah ke otak dan meningkatkan fokus. Pastikan untuk tetap terhidrasi dengan minum air putih yang cukup agar terhindar dari dehidrasi dan tubuh terasa lebih segar.
Mencuci muka dengan air dingin dapat menjadi cara instan untuk mengusir kantuk dan menyegarkan mata. Kompres dingin di dahi juga efektif menjernihkan pikiran. Jika memungkinkan, lakukan tidur siang singkat selama 20-30 menit (power nap) untuk memulihkan energi tanpa membuat tubuh terasa lemas.
Teknik pernapasan dalam selama lima menit dapat meningkatkan suplai oksigen ke otak. Perhatikan juga postur duduk Anda, tegakkan punggung agar tubuh tetap waspada. Istirahatkan mata secara berkala dari layar gadget, pejamkan mata sejenak untuk mengurangi kelelahan.
Pilih camilan sehat seperti kacang-kacangan atau buah segar untuk menjaga energi tetap stabil, hindari camilan manis berlebihan. Interaksi sosial dengan rekan kerja juga dapat merangsang fungsi otak dan memperbaiki suasana hati, membuat Anda lebih terjaga dan siap kembali bekerja dengan fokus optimal.