Data yang dipublikasikan oleh Indikator Politik Indonesia secara jelas menunjukkan bahwa Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berhasil mengumpulkan simpati publik yang sangat signifikan. Angka elektabilitas 46,7% ini menempatkannya pada posisi terdepan, jauh meninggalkan kandidat-kandidat potensial lainnya. Burhanuddin Muhtadi, Founder dan Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia, menegaskan temuan ini dalam siaran langsung di akun Youtube.
"Jadi pak prabowo ketika survei dilakukan itu elektabilitasnya mencapai 46,7 persen," kata Burhanuddin Muhtadi.
Di belakang Prabowo, muncul nama Dedi Mulyadi yang berhasil mengantongi 18,4% elektabilitas. Angka ini cukup impresif, menunjukkan potensi Dedi yang kuat di tengah masyarakat. Selanjutnya, mantan Calon Presiden Anies Baswedan masih mempertahankan posisinya di papan atas dengan perolehan elektabilitas sebesar 9,0%, menunjukkan basis pendukungnya yang setia.
Lalu, Wakil Presiden saat ini, Gibran Rakabuming Raka, menduduki peringkat keempat dengan 4,8% elektabilitas. Meskipun masih menjabat, angka ini menjadi indikator penting pergerakan dukungan terhadapnya. Berikutnya adalah Agus Harimurti Yudhoyono dengan 3,9%, diikuti oleh mantan Gubernur Jawa Tengah dan Calon Presiden sebelumnya, Ganjar Pranowo, yang meraih 3,7% dukungan.
Nama-nama lain juga turut masuk dalam radar survei ini, meskipun dengan persentase yang lebih kecil. Purbaya Yudhi Sadewa tercatat memiliki 1,5% elektabilitas, disusul oleh Sherly Tjoanda dengan 1,1%. Menariknya, Sekretaris Kabinet Letkol (Inf) Teddy Indrawijaya juga terekam dalam survei ini, meskipun dengan angka 0,3% yang relatif kecil, menunjukkan bahwa namanya mulai diperhitungkan dalam bursa kepemimpinan nasional.
Analisis dari hasil survei ini mengukuhkan bahwa Prabowo Subianto saat ini adalah figur paling diminati masyarakat Indonesia untuk memimpin negara. Kesenjangan angka antara Prabowo dengan kandidat-kandidat di bawahnya sangat mencolok, mengindikasikan bahwa jika pemilihan umum diadakan pada momen ini, ia memiliki peluang besar untuk memenangkan kontestasi.
Metodologi dan Akurasi Survei Indikator Politik
Kredibilitas hasil survei ini didukung oleh metodologi yang ketat dan transparan. Indikator Politik Indonesia merancang survei ini untuk merepresentasikan preferensi politik masyarakat Indonesia secara akurat. Penelitian lapangan dilaksanakan dalam rentang waktu yang spesifik, yaitu dari 20 Oktober hingga 27 Oktober 2025. Periode ini dipilih untuk menangkap sentimen publik terkini terhadap tokoh-tokoh politik.
Populasi target survei mencakup seluruh warga negara Indonesia yang telah memiliki hak pilih dalam pemilihan umum, memastikan bahwa sampel yang diambil mewakili demografi pemilih yang sebenarnya. Untuk penarikan sampel, digunakan metode multistage random sampling, sebuah teknik yang meminimalkan bias dan meningkatkan representativitas hasil. Sebanyak 1220 responden berhasil diwawancarai, sebuah jumlah yang memadai untuk menghasilkan data yang valid secara statistik.
Dengan jumlah sampel tersebut, survei ini memiliki margin of error sebesar 2,8 persen. Angka margin of error ini relatif rendah, menunjukkan bahwa hasil survei dapat diandalkan untuk menggambarkan pandangan dan preferensi politik populasi secara keseluruhan dalam batas kesalahan yang dapat diterima.