Penjualan Mobil Oktober 2025 Melonjak Tajam, Ini Merek Mobil Paling Laku




IDNEWSUPDATE.COM - Industri otomotif Indonesia kembali menunjukkan geliat positif pada Oktober 2025 dengan lonjakan penjualan ritel yang signifikan sebesar 17,2% dibandingkan bulan sebelumnya, mencapai total 74.720 unit. Data terbaru dari Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) pada Senin, 17 November 2025 ini mengindikasikan pemulihan daya beli masyarakat yang kian kuat menjelang akhir tahun.

Peningkatan ini bukan hanya sekadar angka, melainkan cerminan dari optimisme pasar dan kemampuan adaptasi produsen dalam memenuhi kebutuhan konsumen. Penjualan ritel, yang mencerminkan pembelian langsung oleh konsumen, menjadi indikator vital kesehatan ekonomi sektor ini. Dengan momentum positif ini, harapan akan penutupan tahun yang solid bagi industri otomotif semakin menguat, terutama di segmen-segmen kunci yang terus menunjukkan performa impresif.

Dominasi Kendaraan Serbaguna

Analisis lebih lanjut dari data GAIKINDO mengungkapkan pola preferensi konsumen yang jelas, di mana kendaraan serbaguna berkapasitas mesin di bawah 1.500 cc (segmen 4x2) masih menjadi tulang punggung penjualan. Segmen ini berhasil menyumbang 43,6% dari keseluruhan penjualan ritel nasional, menempatkannya pada posisi teratas sebagai pilihan utama masyarakat.

Popularitas segmen ini tidak terlepas dari model-model ikonik seperti Toyota Avanza, Daihatsu Sigra, Honda Brio, dan BYD Atto 1. Kendaraan-kendaraan ini menawarkan kombinasi yang menarik antara efisiensi bahan bakar, harga terjangkau, dan kapasitas penumpang yang memadai untuk keluarga, menjadikannya pilihan ideal bagi penggunaan sehari-hari di perkotaan maupun perjalanan jarak menengah. Kemampuannya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan menjadi daya tarik utama yang tak tergoyahkan.

Tak kalah penting, segmen mobil hemat energi terjangkau atau Low Cost Green Car (LCGC) juga mencatat performa cemerlang. Dengan penjualan mencapai 9.547 unit, LCGC berhasil meraih pangsa pasar sebesar 16,2%. Model-model seperti Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya terus menjadi favorit di kalangan konsumen muda atau mereka yang baru pertama kali memiliki mobil. Efisiensi bahan bakar yang tinggi serta harga yang kompetitif menjadi faktor penentu yang membuat LCGC tetap relevan dan diminati dalam pasar yang dinamis ini.

Stabilitas Niaga Ringan

Di sisi lain, kendaraan niaga ringan, khususnya segmen pick-up, menunjukkan stabilitas penjualan yang konsisten dengan angka 14.368 unit, merebut 17,8% pangsa pasar. Permintaan terhadap kendaraan ini mayoritas berasal dari sektor logistik yang terus tumbuh, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), serta sektor pertanian. Menjelang musim liburan akhir tahun, aktivitas di sektor-sektor ini cenderung meningkat, mendorong kebutuhan akan armada transportasi yang andal dan efisien.

Model seperti Daihatsu Gran Max dan Suzuki Carry tetap menjadi pahlawan di segmen ini, dikenal karena ketangguhan, kapasitas angkut, dan biaya operasional yang ekonomis. Peran mereka sangat krusial dalam mendukung roda perekonomian lokal dan nasional.

Yang menarik, segmen SUV 4x4 juga mengalami peningkatan tipis dengan penjualan mencapai 1.651 unit. Lonjakan ini sejalan dengan tren gaya hidup masyarakat urban yang semakin menggemari petualangan dan membutuhkan kendaraan tangguh yang mampu menunjang aktivitas luar ruangan. SUV 4x4 bukan hanya alat transportasi, melainkan juga simbol kebebasan dan gaya hidup aktif yang kian populer.

Secara keseluruhan, komposisi penjualan mobil di bulan Oktober 2025 dengan jelas menggambarkan preferensi konsumen Indonesia yang cenderung pada kendaraan serbaguna berukuran kecil hingga menengah. Fokus utama tetap pada efisiensi bahan bakar, kepraktisan dalam penggunaan sehari-hari, serta nilai jual kembali yang tinggi. Jika tren positif ini dapat dipertahankan, industri otomotif nasional diproyeksikan akan menutup tahun 2025 dengan kinerja yang sangat solid, dengan segmen kendaraan penumpang 4x2 dan LCGC sebagai pendorong utama pertumbuhan.