
Dalam keterangannya di Jakarta, Haryo Limanseto menjelaskan, "Saat ini kami belum ada pembahasan kembali dan belum menerima usulan insentif dari Kementerian/Lembaga pembina sektor." Pernyataan ini menegaskan posisi pemerintah yang belum memproses kebijakan insentif lanjutan untuk periode mendatang.
Kebijakan pemerintah ke depan mengenai industri otomotif akan dialihkan pada beberapa fokus utama. Ini mencakup penguatan rantai nilai lokal, peningkatan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN), serta pengembangan infrastruktur pengisian untuk kendaraan listrik. Selain itu, pemerintah juga akan mendukung transfer teknologi dan upaya peningkatan kapasitas produksi di tingkat nasional.
Dengan pendekatan strategis tersebut, pemerintah berkomitmen penuh untuk menjaga industri otomotif agar tetap menjadi salah satu pilar utama dalam sektor manufaktur Indonesia. Diskusi mengenai insentif untuk tahun 2026 akan sangat mempertimbangkan dinamika dan perkembangan terkini dari industri nasional, terutama segmen kendaraan listrik yang menunjukkan penguatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Strategi Pemerintah Memperkuat Industri Otomotif Nasional
Pendekatan kebijakan yang berorientasi pada penguatan ekosistem lokal dan inovasi merupakan langkah pemerintah untuk memastikan keberlanjutan dan daya saing industri otomotif. Fokus pada peningkatan TKDN diharapkan mampu mengurangi ketergantungan pada komponen impor dan mendorong pertumbuhan industri hulu di dalam negeri. Bersamaan dengan itu, pengembangan infrastruktur kendaraan listrik menjadi krusial untuk mendukung transisi menuju mobilitas berkelanjutan dan memenuhi target emisi.
Pemerintah juga berupaya mendorong kemandirian teknologi melalui transfer teknologi dan peningkatan kapasitas produksi. Hal ini penting untuk menciptakan nilai tambah yang lebih tinggi dan menempatkan Indonesia sebagai pemain kunci dalam rantai pasok otomotif global. Komitmen ini selaras dengan visi jangka panjang untuk menjadikan Indonesia sebagai pusat produksi otomotif yang berdaya saing tinggi di Asia Tenggara dan dunia.