
IDNEWSUPDATE - Diva papan atas Indonesia, Krisdayanti, mencuri perhatian publik dengan keseriusannya menggeluti seni bela diri tradisional Tiongkok, Wushu, dan kini siap unjuk kebolehan pada pertandingan internasional di Imeishan, Tiongkok, yang dijadwalkan berlangsung pada 14-20 Oktober 2025, setelah melalui persiapan fisik dan mental yang sangat intensif.
Sosok Krisdayanti selama ini dikenal sebagai ikon musik yang selalu memukau di atas panggung dengan suara emasnya. Namun, belakangan ini, ia menunjukkan sisi lain yang tak kalah inspiratif: dedikasi penuhnya terhadap Wushu. Keputusan seorang seniman kelas atas untuk terjun ke dunia seni bela diri yang menuntut fisik prima ini tentu mengundang decak kagum sekaligus pertanyaan. Apa yang mendorongnya? Jawabannya terletak pada semangat juang dan hasratnya untuk terus menantang diri melampaui batas.
Wushu, lebih dari sekadar olahraga, adalah warisan budaya yang kaya dengan filosofi, disiplin, dan keindahan gerakan. Setiap jurus bukan hanya mengandalkan kekuatan, tetapi juga kelenturan, keseimbangan, kecepatan, dan konsentrasi. Bagi Krisdayanti, ini adalah petualangan baru yang jauh dari gemerlap panggung hiburan. Ia harus beradaptasi dengan rutinitas latihan yang keras, menguasai teknik-teknik yang kompleks, dan menempa ketahanan fisik yang luar biasa. Perjalanannya ini menjadi bukti nyata bahwa bakat sejati tidak terbatas pada satu bidang saja, melainkan dapat berkembang di berbagai dimensi kehidupan.
Persiapan yang dijalani Krisdayanti tidaklah main-main. Ia telah berlatih keras sejak lama, memeras keringat demi menguasai setiap gerakan. Latihan intensif ini melibatkan penguasaan "Zhengtao", yaitu serangkaian gerakan Wushu lengkap yang harus dilakukan dalam waktu tertentu. Tantangan terbesar, menurut pengakuannya, adalah menjaga napas dan stamina untuk menyelesaikan set tersebut tanpa jeda.
"Untuk bisa melakukan Zhengtao atau complete/whole set wushu selama 90 detik nafas rasanya mau putus!!?" ujar Krisdayanti, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya.
Ungkapan tersebut menggambarkan betapa beratnya perjuangan fisik yang harus ia lalui. Bayangkan, seorang penyanyi yang terbiasa dengan olah vokal, kini harus mengolah tubuhnya hingga titik maksimal untuk durasi 90 detik non-stop, yang bagi praktisi Wushu, adalah standar dalam sebuah pertunjukan atau kompetisi. Hal ini menunjukkan komitmen dan totalitasnya yang patut diacungi jempol. Kegigihan seperti inilah yang membentuk seorang juara, baik di panggung musik maupun di arena bela diri.
Kini, setelah melewati berbagai tahapan persiapan yang menguras energi dan mental, Krisdayanti bersama timnya dari Yayasan Inti Bayangan siap melangkah ke panggung internasional. Imeishan, Tiongkok, akan menjadi saksi bisu perjuangan mereka. Kota di provinsi Sichuan ini sering menjadi tuan rumah berbagai kejuaraan Wushu karena akar sejarah dan budayanya yang kuat terhadap seni bela diri tersebut. Bertanding di "Negeri Tirai Bambu," tempat asal Wushu, tentu menjadi sebuah kehormatan sekaligus tantangan tersendiri.