Menkes Budi Ingatkan Bahaya Mikroplastik di Air Hujan Jakarta





IDNEWSUPDATE.COM -  Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengeluarkan imbauan serius kepada masyarakat Jakarta untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi paparan mikroplastik yang kini terdeteksi dalam air hujan. Partikel-partikel mikroskopis ini, jika terhirup atau masuk ke dalam tubuh manusia, berpotensi menetap dalam jangka panjang dan menimbulkan dampak merugikan bagi kesehatan.

Isu mikroplastik telah menjadi perhatian global seiring dengan meningkatnya polusi plastik di berbagai belahan dunia. Jakarta, sebagai kota metropolitan dengan tingkat kepadatan penduduk dan aktivitas yang tinggi, tidak luput dari ancaman kontaminasi lingkungan, termasuk oleh mikroplastik. Penelitian telah menunjukkan bahwa mikroplastik dapat ditemukan di berbagai ekosistem, mulai dari lautan, tanah, udara, hingga air minum, dan kini bahkan dalam curah hujan.

Partikel mikroplastik adalah fragmen plastik berukuran sangat kecil, kurang dari 5 milimeter, yang berasal dari degradasi sampah plastik yang lebih besar atau langsung diproduksi dalam ukuran mikro (seperti microbeads pada produk kosmetik). Ukurannya yang sangat kecil memungkinkan mereka untuk dengan mudah tersebar di udara dan terbawa oleh angin, kemudian jatuh bersama tetesan hujan, atau mencemari sumber air lainnya. Ketika partikel ini terhirup atau tertelan, ia dapat memasuki sistem pernapasan atau pencernaan, bahkan diduga mampu menembus sel dan jaringan tubuh, memicu respons inflamasi, atau mengganggu fungsi organ.

Waspada Paparan 

Dalam pernyataannya di Jakarta pada Selasa (28/10), Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin secara tegas mengingatkan tentang risiko kesehatan yang melekat pada mikroplastik. "Jadi memang mikroplastik ini kalau masuk ke dalam (tubuh) akan stay (bertahan) lama. Imbauan saya buat masyarakat adalah kalau bisa, yang paling aman melindunginya pakai masker kalau jalan di luar," ungkap Budi.

Lebih lanjut, ia juga menyarankan agar masyarakat sebisa mungkin menghindari aktivitas di luar ruangan setelah hujan, mengingat air hujan kini berpotensi membawa partikel mikroplastik. Saran ini menjadi krusial, terutama bagi kelompok rentan seperti anak-anak, lansia, atau individu dengan masalah pernapasan.

Selain upaya perlindungan diri, Budi Gunadi Sadikin menekankan pentingnya mengatasi masalah ini dari akarnya. Menurutnya, pencegahan yang paling efektif harus dimulai dari hulu, yaitu dengan mengurangi sumber polusi plastik yang menghasilkan mikroplastik. "Mungkin pencegahan lainnya ya paling bagus memang di hulunya. Artinya kita mesti mengurangi sumber polusi dari mikroplastik ini, dan ini memang peranan Pemprov DKI Jakarta sangat penting sekali," tegas Budi, menyoroti peran sentral pemerintah daerah dalam penanggulangan polusi plastik.


Menanggapi kekhawatiran yang disampaikan oleh Menteri Kesehatan, pihak Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyatakan kesiapannya untuk bertindak. Pramono Anung, seorang politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang turut hadir dalam pembahasan tersebut, mengemukakan bahwa isu mikroplastik telah disampaikan oleh peneliti dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup Jakarta. Ini menunjukkan bahwa masalah ini telah menjadi perhatian serius di tingkat regional.

Pramono Anung juga menegaskan komitmen Pemprov DKI Jakarta dalam mengatasi polusi plastik dan limbah. "Kita tentunya seperti yang disampaikan Pak Menteri Kesehatan, kami segera untuk hal yang berkaitan dengan oplastik, terus terang untuk Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) dan sebagainya akan segera kita realisasikan," ungkap Pramono. Pembangunan PLTSa diharapkan dapat menjadi solusi jangka panjang untuk mengurangi volume sampah dan mengelola limbah plastik secara lebih efektif, sehingga meminimalisir sumber mikroplastik di lingkungan.

Senada dengan imbauan Menteri Kesehatan, Pramono Anung juga menyetujui pentingnya kesadaran masyarakat untuk melakukan pencegahan dini, termasuk dengan menggunakan masker sebagai pelindung.

Di tengah pembahasan mengenai polusi, Pramono Anung juga menyoroti adanya peningkatan kualitas udara di Ibu Kota beberapa hari terakhir. Ia mengaitkan fenomena ini dengan acara Jakarta Running Festival. "Tetapi yang saya senang, tiga hari ini, karena ada Jakarta Running Festival itu Jakarta enggak tahu hijau semuanya bahkan bersih banget, bersih banget tiga hari ini. Jadi itu keadaan kita pada saat ini," pungkasnya.