Pencapaian Desa Potato Head di Seminyak yang menduduki peringkat ke-18 dan Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve di Ubud pada posisi ke-50, adalah bukti nyata daya tarik tak tertandingi Pulau Dewata. Kedua hotel ini bukan sekadar tempat menginap, melainkan representasi filosofi mendalam yang memadukan komitmen terhadap keberlanjutan lingkungan dengan kekayaan warisan budaya lokal.
Desa Potato Head, misalnya, dikenal sebagai creative village yang mengedepankan desain inovatif, seni, musik, serta praktik ramah lingkungan, termasuk pengelolaan limbah yang canggih. Konsep ini menawarkan pengalaman holistik yang jauh melampaui standar hotel konvensional, menarik wisatawan yang mencari koneksi lebih dalam dengan alam dan komunitas. Sementara itu, Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve, menawarkan ketenangan dan kemewahan otentik di tengah persawahan Ubud yang asri. Dengan sentuhan spiritual dan layanan personal yang tak tertandingi, Mandapa menjadi oase bagi mereka yang mencari pelarian dari hiruk pikuk kota, sambil tetap menghormati tradisi dan keindahan alam Bali.
Kehadiran dua properti ini dalam daftar 50 hotel terbaik dunia bukan hanya sekadar penghargaan, melainkan juga validasi bahwa pendekatan yang berpusat pada keberlanjutan dan pengalaman budaya otentik adalah kunci untuk menarik perhatian pasar global yang semakin sadar dan selektif. Prestasi ini menegaskan posisi Bali sebagai destinasi yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga kaya akan nilai dan inovasi dalam industri perhotelan.
Dominasi Asia
Di puncak daftar 'The World's 50 Best Hotels 2025', Rosewood Hong Kong berhasil menyabet gelar sebagai hotel terbaik di dunia. Properti megah setinggi 65 lantai ini, meskipun baru beroperasi selama enam tahun, telah menjelma menjadi simbol kemewahan dan inovasi di cakrawala Hong Kong. Angus Pitkethley, Direktur Penjualan dan Pemasaran Kompleks Rosewood Hong Kong, mengungkapkan kegembiraannya, "Menjadi pemenang tahun ini adalah kejutan sekaligus kehormatan besar."
Penghargaan ini mencerminkan tren kuat dalam industri perhotelan global, di mana properti-properti dari Asia menunjukkan dominasi yang signifikan. Emma Sleight, Head of Content The World's 50 Best Hotels, mencatat bahwa "daftar tahun ini merupakan capaian positif yang mencakup properti-properti terbaik dari 22 destinasi yang tersebar di enam benua." Selain Rosewood Hong Kong, Thailand juga unjuk gigi dengan Four Seasons Bangkok at Chao Phraya River dan Capella Bangkok yang masuk dalam peringkat teratas. Hotel-hotel ikonik lainnya seperti Raffles Singapore, Mandarin Oriental Bangkok, The Upper House Hong Kong, Bulgari Tokyo, dan Aman Tokyo juga turut menghiasi daftar, mengukuhkan Asia sebagai pusat inovasi dan kemewahan dalam industri perhotelan.
Hanya segelintir properti dari belahan dunia lain yang mampu menembus dominasi ini, salah satunya adalah Passalacqua di Danau Como, Italia, yang berhasil menempati posisi keempat. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Asia sedang berada di puncak, keunggulan dan pengalaman luar biasa tetap dihargai di mana pun lokasinya.
Proses seleksi untuk daftar ini bukanlah hal yang mudah. 'The World's 50 Best Hotel Academy' yang beranggotakan 800 pakar industri perhotelan, termasuk pemilik hotel, manajer umum, dan jurnalis perjalanan terkemuka dari 13 wilayah global, melakukan penilaian ketat. Mereka mengevaluasi setiap aspek pengalaman tamu, mulai dari desain, layanan, fasilitas, hingga dampak sosial dan lingkungan. Prestasi Desa Potato Head dan Mandapa, a Ritz-Carlton Reserve, dengan demikian, merupakan validasi tertinggi dari para profesional paling berpengalaman di dunia, menegaskan bahwa Bali adalah destinasi yang tidak hanya indah, tetapi juga menawarkan akomodasi kelas dunia dengan filosofi yang relevan di masa kini, menjadikannya magnet bagi para pelancong global.