Ide gila ini diusung oleh Nippon Travel Agency bekerja sama dengan Innovative Space Carrier Inc., sebuah startup pengembangan roket yang berbasis di Tokyo. Mereka menargetkan operasional layanan penerbangan titik-ke-titik ini pada dekade 2030-an.
Konsep yang diusung adalah penggunaan roket yang dapat digunakan kembali untuk meluncurkan kendaraan transportasi dari lokasi lepas pantai. Kendaraan ini akan membawa penumpang melintasi atmosfer atas, atau jalur suborbital, memungkinkannya mencapai kecepatan hipersonik yang belum pernah terbayangkan untuk penerbangan komersial.
Rute awal yang menjadi fokus adalah antara Tokyo dan kota-kota besar di Amerika Serikat, seperti New York City, sebagai demonstrasi kapasitas teknologi dan potensi pasar yang luar biasa.
Tentu saja, inovasi sebesar ini hadir dengan harga yang sepadan. Diperkirakan biaya untuk satu kali perjalanan pulang-pergi akan mencapai 100 juta yen, atau setara dengan sekitar Rp10,9 miliar per pelanggan. Angka ini menempatkan perjalanan antariksa ini sebagai kemewahan eksklusif di awal peluncurannya.
Namun, Presiden Innovative Space Carrier Inc., Kojiro Hatada, telah menyatakan komitmen perusahaannya untuk berupaya menurunkan biaya ini di masa mendatang. Strategi utamanya adalah dengan meningkatkan frekuensi penerbangan yang memungkinkan selama masa pakai setiap kendaraan, sehingga memanfaatkan efisiensi operasional secara maksimal.
"Kami berharap bisnis ini akan menjadi titik awal baru untuk menghubungkan perjalanan ruang angkasa dan pariwisata," ujar Keigo Yoshida, Presiden Nippon Travel, dalam sebuah konferensi pers di Tokyo, seperti dilansir The Straits Times.
Realisasi proyek ambisius ini tidak akan terjadi dalam semalam. Nippon Travel Agency telah merancang peta jalan bertahap, dimulai dengan persiapan dan pengalaman awal sebelum layanan penerbangan penuh diluncurkan. Pendaftaran awal untuk layanan ini akan dibuka pada tahun fiskal 2026. Pada fase awal ini, calon pelanggan akan dapat merasakan "mencicipi" pengalaman luar angkasa melalui kegiatan seperti uji coba makanan antariksa dan tur fasilitas darat terkait antariksa.
Tahapan ini dirancang untuk membangun antisipasi dan memperkenalkan masyarakat pada aspek-aspek kehidupan dan perjalanan di luar angkasa, sekaligus mengukur minat pasar secara lebih konkret. Barulah pada dekade 2030-an, layanan penerbangan titik-ke-titik yang menghubungkan Tokyo dengan kota-kota di AS dalam satu jam ini diharapkan dapat beroperasi sepenuhnya. Dalam kemitraan strategis ini, peran Nippon Travel adalah merancang dan memasarkan produk-produk terkait, memastikan bahwa pengalaman perjalanan antariksa ini menarik dan terjangkau bagi segmen pasar yang dituju.
Visi jangka panjang proyek ini bahkan melampaui perjalanan cepat antarbenua. Pada dekade 2040-an, rencana yang lebih futuristik akan diluncurkan, yaitu layanan untuk menawarkan pengalaman menginap di orbit. Ini menandai pergeseran dari sekadar transportasi ke pariwisata antariksa yang imersif, membuka peluang bagi manusia untuk tidak hanya melintasi ruang, tetapi juga tinggal dan menjelajahi keindahan kosmos dalam jangka waktu tertentu.