Para Ulama Senior akan Bermusyawarah di Lirboyo Mencari Solusi Konflik PBNU



IDNEWSUPDATE.COM

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Yahya Cholil Staquf, mengungkapkan bahwa para ulama senior dijadwalkan akan berkumpul di Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur. Pertemuan penting ini bertujuan untuk membahas dan mencari solusi atas polemik internal yang tengah melanda organisasi Islam terbesar di Indonesia tersebut.

Menurut Yahya, kesepakatan untuk menyelenggarakan pertemuan luas ini sudah tercapai di antara para kiai. "Insyaallah nanti akan digelar pertemuan yang lebih luas dengan menghadirkan para kiai sepuh (yang lebih senior) dan unsur-unsur kepemimpinan dalam lingkungan NU, di mana yang jadi tuan rumah adalah Pesantren Lirboyo di Kediri," jelas Yahya di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat.

Meski tanggal pasti pelaksanaan belum disepakati, Yahya menyatakan harapannya agar musyawarah tersebut dapat membuka jalan keluar dari persoalan yang ada. "Tetapi kesepakatan di antara para kiai tadi sudah dicapai, segera akan diselenggarakan pertemuan itu. Mudah-mudahan bisa menjadi pembuka jalan keluar dari masalah yang ada sekarang," ujarnya.

Yahya juga menekankan bahwa Nahdlatul Ulama sebagai sebuah organisasi memiliki sistem aturan atau konstitusi yang jelas. Ia menegaskan, "Jadi pernyataan-pernyataan atau artikulasi-artikulasi, baik lisan maupun tertulis dari siapapun, itu semuanya harus diukur dengan aturan-aturan dan regulasi yang ada dalam sistem konstitusi organisasi."

Menyikapi Dinamika Internal dengan Konstitusi Organisasi

Pada sebuah silaturahim yang dihadiri sekitar 50 kiai dari berbagai daerah, mulai dari Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, hingga Sumatra Utara, para alim ulama menyayangkan dinamika yang terjadi dalam rapat harian Syuriah PBNU. Hasil risalah rapat tersebut, yang meminta Yahya Cholil Staquf mundur dari jabatannya sebagai Ketua Umum PBNU, menjadi sorotan utama.

"Semuanya menghendaki agar segala sesuatu yang jadi masalah dalam organisasi dikembalikan kepada Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dikembalikan kepada sistem aturan yang ada dan walaupun ada kekurangan-kekurangan, ganjalan-ganjalan harus diselesaikan bersama tanpa mengembangkan konflik di antara jajaran kepemimpinan yang ada," terang Yahya, menyampaikan aspirasi para kiai.

Risalah rapat harian Syuriah PBNU yang beredar luas di media sosial itu ditandatangani oleh Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, setelah rapat yang berlangsung di Jakarta pada Kamis (20/11) dan diikuti oleh 37 dari 53 pengurus harian syuriah PBNU. Menanggapi hal ini, Yahya mengklarifikasi bahwa hingga saat ini dirinya belum menerima surat resmi dalam bentuk apa pun terkait isu-isu internal yang beredar.

Sementara itu, Sekretaris Jenderal PBNU Saifullah Yusuf turut menyerukan kepada seluruh pengurus NU di semua tingkatan agar tetap tenang dan menjaga suasana kondusif. Seruan ini disampaikan untuk menyikapi berbagai dinamika yang sedang berlangsung di tubuh organisasi Nahdlatul Ulama.